GERAKAN SHALAT DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM DAN ILMU KESEHATAN
Secara etimology[1]
shalat berarti do’a dan secara terminology[2],
para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat
berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat
yang telah ditentukan[3].
Adapun secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, yang
mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya
dan kesempurnaan kekuasaan-Nya.
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan
yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan
rukun yang telah ditentukan syara[4].
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan
dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut
syarat dan rukun yang telah ditentukan syara. Juga shalat merupakan penyerahan
diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya.
Shalat
Merupakan Benteng Menghadapi Kemaksiatan
Shalat merupakan benteng kemaksiatan
artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar atau dari perbuatan-perbuatan
buruk. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng
kemampuan untuk memelihara dirinya dari perbuatanyangburuk.
Shalat dapat mencegah perbuatan keji
dan mungkar apabila dilaksanakan dengan khusyu’ dan dapat dipastikan bahwa
orang yang melakukan shalat dengan khusyu’ tidak akan ditemukan berbuat zina, maksiat, merampok dan
sebagainya. Tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap
berbuat maksiat, tentu kekhusyu’an shalatnya perlu dipertanyakan.
Shalat
Mendidik Perbuatan Baik dan Jujur
Dengan
mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat. Shalat akan mendidik perbuatan
baik apabila dilaksanakan dengan khusyu’. Banyak yang celaka bagi orang-orang
yang melalaikan shalat. Selain mendidik perbuatan baik juga dapat mendidik
perbuatan jujur dan tertib karena mereka yang mendirikan shalat tidak mungkin
meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya
tidak dipenuhi maka shalatnya tidak sah atau batal.
Makna
Gerakan Shalat Ditinjau dari Sudut Pandang Islam dan Kesehatan
1.
Takbiratul ihram
Takbiratul
ihram berasal dari dua kata yaitu takbir[5]
(ucapan Allahu Akbar) dan ihram[6]
(pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : ucapan takbir
yang memulai pengharaman dari melakukan hal-hal yang dilarang dalam shalat[7].
Seperti makan, minum, berbicara kepada selain Allah dan Rasul saw dan hal-hal yang
diajarkan Rasul SAW mengenai hal-hal yang dapat membatalkan shalat. Selain itu
Imam Syafi’i juga berpendapat hikmah mengangkat kedua tangan itu karena tunduk,
merendahkan diri, pasrah dan patuh sebagaimana orang tertawan, apabila sudah
terkalahkan maka dia mengangkat kedua tangan sebagai tanda kepasrahan[8].
Takbiratul
ihram manfaatnya dengan kesehatan yaitu gerakan
ini melancarkan aliran darah, limfe[9]
dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada bagian atas[10].
2.
Rukuk
Rukuk secara bahasa adalah menunduk. Secara
istilah adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar
pada kedua lututnya, dan bahwa Rukuknya Rasul SAW itu tepat dalam posisi 90
derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah,
menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat[11]. Allah
SWT menentukan sebutan rukuk karena untuk mendorong orang-orang yahudi agar
melaksanakan shalat seperti shalatnya orang-orang muslim, karena dalam
shalatnya orang Yahudi tidak terdapat rukuk.
Postur
ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae)
sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak,
maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di
lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu,
rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostata (salah satu organ
produksi laki-laki)[12].
3.
I’tidal
I’tidal
secara bahasa adalah tegak lurus, sedangkan secara bahasa adalah tegak berdiri
kembali ke posisi semula sebelum rukuknya[13].
Adapun i’tidal dalam keadaan berdiri adalah suatu penggambaran diri sesorang di
sisi Tuhan untuk memperingatkan hati agar tetap bersikap rendah diri.
Ketahuilah! Anda i’tidal dalm keadaan berdiri itu, berdiri di hadapan Sang
Pencipta, sedangkan Dia melihat diri Anda, maka dari itu berdirilah di hadapan Allah
SWT sebagaimana anda berdiri di hadapan seorang raja pada masa sekarang ini
apabila Anda tidak mengetahui hakikat kebesaran dan keagungan Allah SWT[14].
Gerakan ini bervariasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri
bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar[15].
4.Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya, sedangkan secara istilah adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yang serendah rendahnya atas dahi[16].
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya, sedangkan secara istilah adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yang serendah rendahnya atas dahi[16].
Sujud adalah ibadah pertama kali
diperintahkan Allah SWT setelah menciptakan Nabi Adam AS. Sebenarnya dalam
sujud terdapat mukhalafah[17],
jadi orang yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ibadah sujud itu lebih
dekat dari pada ibadah lainnya.
Manfaat yang diperoleh pada gerakan
ini adalah aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan
sujud dengan tuma'ninah atau tenang dan khusyu’, jangan tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan dan organ kewanitaan[18].
5. Duduk
Duduk
bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita pahami, sedangkan secara istilah pun
demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya[19],
misalnya bersila, tetap sah shalatnya. Duduk ada dua macam, yaitu iftirash[20]
dan tawarruk[21].
Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash yaitu dengan menegakkan telapak
kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orang yg
melakukan duduk dalam shalat.
Manfaat
saat iftirash, kita bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus
Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi
pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria
dan saluran vas deferens. Jika dilakukan
dengan benar, postur ini mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirash dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan
kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan
dan kekuatan organ-organ gerak[22]
6. Salam
Salam
adalah ucapan dari rukun shalat yang terakhir dengan niat selesai dari shalat,
ucapan salam yang pertama merupakan rukun shalat, dan salam yang kedua adalah
sunnah, mengenai kepada siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan
itu tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh
gerakan shalat adalah ittiba’ lirrasul
saw[23]
dengan landasan perintah Allah SWT
dengan puluhan ayat pada Al Qur’anulkarim yang memerintahkan kita taat kepada
Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau.
Salam
merupakan rukun shalat yang ke-13 karena ada hadits yang artinya “Kuncinya (pembuka) shalat itu adalh wudhu’
dan haramnya shalat (mulai mengerjakan ssuatu yang semula halal di luar shalat
seperti makan, berbicara dan lain-lainnya) adala takbiaratul ihram sedangkan
halalnya shalat adalah mengucapkan salam”[24].
Salam
melakukan gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal memberika
manfaat pada kesehatan yaitu relaksasi
otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan
ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah[25].
Shalat
Dapat Memacu Kecerdasan
Gerakan
sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri
serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi[26]
gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya karena dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan darah.
Pada
saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah
mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya
oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan continue dapat memacu kecerdasan[27].
Risetnya
telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter
berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam
melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
Shalat Memperindah postur Tubuh
Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau stretching[28].
Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan
shalat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh
lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot
dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak
tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. tidak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya[29].
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. tidak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya[29].
Shalat Mempermudah Persalinan
Masih dalam posisi sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa.
Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut
berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan
lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan
dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila,
otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia
justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan
serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali[30].
Shalat Perbaiki Kesuburan
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam
sikap duduk, yaitu duduk iftirash[31]
dan duduk tawarruk[32].
Bagian terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi
wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu
liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk,
tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum[33].
Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan
harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit
dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi
di daerah perineum.
Shalat Membuat Awet Muda
Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh.
Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika
dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan.
Regenerasi pun berlangsung lancar. Sehingga tubuh senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya
pengaruh besar pada kekencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi
wajah dan leher. Bagian yang tidak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan
wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya[34].
DAFTAR PUSTAKA
Haidar
Bagir. 2007. Buat Apa Shalat Kecuali Jika Anda Ingin Mendapatkan
Kebahagiaan dan Pencerahan Hidup. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Abdurrahman
Masykuri. 2006. Kaifiyah dan Hikmah
Shalat Versi Kitab Salaf. Pasuruan: Cahya Berkah Sidogiri.
Muslim
Syarah. 2007. Shalat dan Kesehatan
Adaptasi Buku Ibnu Sina. Depok: Pustaka Iiman.
Syarqawi Hasyiyatus. 2006. Terjemah
Kitab Mau’idhatul Mukminin. Pasuruan: Cahya Berkah Sidogiri.
[1] Bahasa
[2] Istilah
[3] Sidi Gadzalba. Buat apa
Shalat kecuali Jika Anda Hendak mendapatkan Kebahagian dan Pencerahan Hidup.
Hal 88
[4] Imam Basari Assuyuti. Buat Apa Shalat kecuali Jika Anda Hendak
Mendapatkan Kebahagiaan dan Pencerahan Hidup. Hal 30
[5] Ucapan Allahu Akbar
[6] Pengharaman
[7] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat
Versi Kitab Salaf. Hal 162
[8] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat Versi Kitab Salaf. Hal
163
[9] Getah bening
[10] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 115. Ibnu Sina adalah seorang filosof dan ahli
ilmu kedokteran islam, dia juga merupakan dokter pertama dari agama islam.
[11] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat
Versi Kitab Salaf. Hal 169
[12] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 115
[13] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Versi
Kitab Shalat. Hal 171
[14] Hasyiyatus Syarqawi. Terjemah Kitab Mau’idhatul Mukminin. Hal
33
[15] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 119
[16] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat
Versi Kitab alaf. Hal 172
[17] Perbedaan dengan iblis
yang telah durhaka kepada Allah SWT dalam dosa pertama yang ia lakukan yaitu
takabbur, sombong dan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS.
[18] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 120
[19] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat
Versi Kitab Salaf. Hal 173
[20] Duduk pada tahiyyat awal
[21] Duduk pada tahiyyat
akhir
[22] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 122
[23] Mengikuti Rasulullah
(Nabi Muhammad SAW)
[24] HM. Masykuri
Abdurrahman. Kaifiyah dan Hikmah Shalat
Versi Kitab Salaf. Hal 175, yang dikutip dari hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud dan Tirmidzi dengan sanad yang shahih.
[25] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 123
[26] Ilmu mengenai kekebalan
tubuh dari sudut pandang psikologis
[27] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 127
[28] Peregangan
[29] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 127
[30] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 129
[31] Duduk tahiyyat awal
[32] Duduk ahiyyat akhir
[34] Syarah Muslim Lin
Nawawi. Shalat dan Kesehatan Adapatsi
Buku Ibnu Sina. Juz 4 hal 130
#OneDayOnePost
#HariKeenam
7 komentar
Subhanallah, tulisan yang bermanfaat. Banyak pula referensinya
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih mbak febie:)
BalasHapusTerimaksih ilmu nya mbak
BalasHapussama-sama mbak:)
HapusSeneng bacanya mbak Zulfa... Bermanfaat banget dan ilmiah...
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih:)
HapusSeneng bacanya mbak Zulfa... Bermanfaat banget dan ilmiah...
BalasHapus