BANGKONG
Pagi ini seperti biasanya, anak saya selalu bangun
lebih awal dari saya, hehehe. Tapi dia bangun karena haus, setelah minum susu
dia tidur kembali. Maklum, masih sangat bayi. Jadi jam tidur dan bangunnya
belum teratur.
Dulu ketika belum menikah, saya adalah orang yang
susah bangun pagi. Palingan setelah sholat shubuh langsung tidur lagi sampai
bangun sekitar jam 8 atau 9-an, kadang juga lebih, hehehe. Apalagi kalau kuliah
siang, wah molornya gak ketulungan lagi! Hehehe. Sampai pernah pada suatu pagi,
Abah menegur sambil menarik selimut yang menutupi tubuh saya.
“Perempuan kok bangunnya bangkong terus!” (Bangkong
itu bahasa Jawa, yang artinya bangun siang)
Kadang malu sendiri sih. Sebagai perempuan saya
sudah menodai citra perempuan dengan kebiasaan buruk saya.
Menikah merubah kehidupan saya, meskipun bukan
perubahan sepenuhnya. Termasuk kebiasaan bangun siang ini juga terbawa sampai
menikah. Untungnya, meskipun sudah menikah saya tetap tinggal di rumah orang
tua. Tentu saja bersama suami. Coba kalau tinggal di rumah mertua? Aduh gak
kebayangan kejadiannya bakal kayak gimana.
Jangan pikir selama saya gak pernah cari obatnya. Segala
cara udah dicoba, dari pasang alarm di ponsel, alarm jam duduk, sampai alarm
suara ibu pun belum bisa nyembuhin. Sampai akhirnya, saya hamil. Hamil membuat
saya semangat menjaga pola hidup. Saya mulai membiasakan diri jalan-jalan pagi.
Sinar matahari pagi hari kan bagus tuh buat kesehatan, nah saya memanfaatkan
hal tersebut agar calon anak saya tumbuh dengan baik. Meski demikian, kebiasaan
tidur sehabis shubuh susah banget hilangnya.
Waktu berlalu begitu cepat kalau gak dirasakan. Tapi
kalau dirasakan, apalagi kala kondisi hati sedang tak nyaman, rasanya lama
banget berlalunya. Hingga pada suatu siang saya melahirkan anak perempuan. Sejak
hari itu mau tidak mau hidup saya berubah total. Termasuk kebiasaan bangkong yang selama ini susah
disembuhkan. Akhirnya, saya temukan obatnya.
Anak adalah alarm terampuh. Jangankan bangun siang,
bangun tengah malam, bangun sebelum shubuh pun menjadi rutinitas saya setiap
hari. Bagi saya, anak itu adalah keajaiban. Dia mampu menyulap hal-hal yang
belum pernah atau sulit saya lakukan sebelumnya, menjadi harus dan wajib saya
lakukan. Merasa tanggung jawab dan harus menjadi contoh bagi generasi saya. Malu
juga, udah punya anak tapi suka bangun siang, hehehe. Semoga sakit bangkong
sayang sembuh selama-lamanya, dan gak pernah balik lagi. Aamiin.
#OneDayOnePost
#FebruariMembara
0 komentar